CINTA dan WAKTU
Kerap kali cinta menjadi intsrumen berbahaya dalam kehidupan. Bahkan dapat menciptakan unsur kebencian. Namun, jika suatu upaya dilakukan dengan suatu bentuk pemahaman yang lebih mendalam. Maka cinta niscaya menampakkan keindahan. Keindahan yang tak terbatas.
Dalam
hal ini terkadang diri dibutakan oleh cinta. Cinta mampu merubah kenyataan,
yang mula kenyataan baik menjadi
kenyataan yang kurang baik. Cinta yang liar memiliki dampak tak terbatas tak kenal waktu dan ruang. Hingga waktu
dan ruang tercipta karena cinta. Tak hanya itu, cinta mampu menciptakan gejolak
rasa yang tak terbatas. Rasa khawatir, takut, gelisah, dan semacamnya. Hal itu merupakan
warna-warni bias cinta yang tak mudah ditangkap seketika dan disirnakan dengan mudahnya.
Bahkan
cinta mampu membentuk keterpurukan pada diri manusia. Terlarut dalam
bayang-bayang semu tiada hari, menit, dan detik tanpa bayang-bayang. Cinta
merupakan suatu produk yang diciptakan oleh sang pemilik cinta hakiki melalui
sifat ya rahman dan ya rahim, yaitu kasih dan sayang. Kasih dan sayang
merupakan suatu instrumen suci terlahir dari sisi rohani manusia. Hingga mampu terekspresikan
dalam bentuk tindakan, seperti sifat perhatian, pengertian yang secara perlahan
merubah rasa kasih dan sayang menjadi
rasa cinta.
Awal
proses cinta akan menentukan bagaimana akhir dari cinta itu pula. Maka jika
rasa cinta di awali rasa yang suci, yaitu kasih dan sayang. Maka bias suci pula
yang akan tampak dan muncul. Bagi orang yang mampu memberi makna setiap gesekan
dalam proses cinta. Cinta hadir dalam kebermaknaan, maka akan muncul warna-warni
kebahagian. Cinta mampu mengubah kenyataan menjadi kebahagian. Bila pola yang
diciptakan menyesuaikan antara akal yang berfikir dan hati yang merasakan.
Hingga dengan cinta hal utama yang mampu memanusiakan manusia bebas dari rasa
dendam dan benci yang ada.
Cinta
itu suci terlahir dalam diri secara lahiriah, namun cinta terkadang akan tampak
gelap tanpa disadari dan sulit dipahami. Kegelapan kian membutakan yang ada, bahkan
menciptakan kerancuan dalam hubungan. Namun waktu yang tak terbatas perlahan
akan tampak dengan sendirinya di permukaan tanpa diinginkan dan diminta untuk
tampak. Jika cinta yang telah terlebur
bersama kegelapan atas kehendak diri di pertengahan jalan. Maka cepat atau
lambat akan menciptakan cinta yang gelap demikian pula. Cinta akan ditarik
kembali oleh sang pemilik cinta hakiki
bahkan cinta itu bisa sirna dengan begitunya mudahnya. Sebab cinta itu suci,
namun jika terlebur dalam kegelapan. Maka hadirlah kegelapan dalam hubungan di
kemudian hari dalam waktu yang tak terduga.
Comments
Post a Comment